Penting Buat Pendoa Syafaat

Oleh: Eddie & Alice Smith

Sebagian besar karakteristik berikut dapat berlaku juga bagi pelayan Tuhan lainnya, namun disini kami memberlakukannya khusus bagi pendoa syafaat.

Pertama: Sabar.

Mempercayai Tuhan dengan setia dalam segala hal sambil menunggu konfirmasi, membutuhkan kesabaran yang besar. Pendoa syafaat yang dewasa, dipimpin oleh pewahyuan yang diperolehnya, bukan didorong oleh pewahyuan tersebut. Pendoa yang masih ‘amatiran’ cenderung menjadi tidak sabar dengan pewahyuan yang mereka dapat. Segalanya terlihat menjadi sebuah keadaaan darurat. Ketika ini terjadi maka kepanikan mereka dapat membuat orang lain menjadi khawatir juga. Pendoa yang ‘matang’ menyadari bahwa diagnosa bukan berarti penugasan! Continue reading

Posted in DOA

Tugas Penjaga Tembok / Menara Doa

Oleh: Phil Bennet & Dick Eastman

Pertama: Seorang penjaga, berjaga-jaga!

Tentu saja seorang penjaga tembok kota (atau menara doa kota)  bertugas untuk berjaga-jaga/mengawasi. Ini mengatakan bahwa seorang penjaga harus tetap siaga untuk melihat apa yang harus menjadi fokus doanya. Pada masa lalu, fungsi utama seorang penjaga yaitu menatap jauh ke arah depan ke daerah luas di sekeliling tembok kota untuk melihat bahaya apa yang mungkin datang sebagai ancaman terhadap keamanan kota. Pada masa sekarang, penjaga mengubah bahaya-bahaya ini menjadi fokus untuk doa-doa mereka. Perhatikanlah apa yang dikatakan Firman Tuhan  mengenai berjaga/mengawasi ini : Continue reading

14 Penghalang Jawaban Doa

Oleh: Joice Meyer

Setelah anda belajar beberapa kunci untuk doa yang efektip, saya ingin kita melihat beberapa penghalang bagi jawaban doa. Karena kita bukan hanya tahu apa yang harus dilakukan, tetapi kita juga harus tahu apa yang tidak boleh dilakukan ketika kita berdoa.

Berikut 14 hal yang menjadi penghalang dari jawaban doa:

1.TIDAK BERDOA

Beberapa kali dalam buku ini saya telah merujuk Yakobus 4:2 yang mengatakan, “Kamu tidak memperoleh apa-apa karena kamu tidak berdoa.”  Kita harus meminta apa yang kita inginkan dan butuhkan. Berpikir, berandai-andai, berharap dan berbicara kepada orang lain bukanlah doa. Doa adalah doa.

Tahukan anda bahwa Tuhan menunggu kita untuk mengajukan permintaan kepadaNya di dalam doa? Matius 7:7 dan Yesaya 65:1-2 mengatakan bahwa IA siap untuk bertindak untuk kita jika kita mau berdoa. Jangan biarkan keadaan tidak berdoa menghalangi Tuhan bekerja dalam hidup anda dan hidup orang-orang yang anda kasihi.

2.TIDAK ADA KEBERANIAN

Bukan saja kita perlu berdoa agar doa kita dijawab, kita juga perlu berdoa dengan berani, yang berarti tanpa takut dan dengan  terus terang. Yesus telah membuat jalan bagi kita untuk menghampiri Tuhan dengan berani karena IA menjadikan kita benar melalui kematianNya di kayu salib.

Kita tidak lagi menerima kebohongan musuh yang menyebabkan kita mengatakan kepada diri sendiri. “Ah, aku tahu Tuhan dapat melakukan hal-hal besar, tetapi aku merasa sukar percaya apakah IA mau melakukannya untukku.” Kita berpikir seperti itu karena kita pikir kita tidak layak. Kita harus selalu ingat bahwa Yesus telah membuat kita layak sehingga ketika kita menghampiri Tuhan dengan berani kita dapat mengandalkannya untuk memberi kemurahan kepada kita (lihat Ibrani 4:16). Kemurahan berarti bahwa Tuhan akan memberi kita apa yang sebenarnya tidak layak  kita terima dan memberkati kita ketika kita sebenarnya tidak layak untuk diberkati.

Efesus 3:20 mengatakan bahwa Tuhan sanggup berbuat lebih dari yang pernah kita harapkan, minta atau pikirkan maka kita perlu bertekad untuk berani memanfaatkan semua yang IA dapat lakukan dengan meminta dengan berani.

Jangan meminta kepada Tuhan lebih sedikit dari apa yang anda inginkan. Beranilah dan yakinlah. Minta kepadaNya hal-hal besar dan bukalah pintu bagi DIA untuk memperlihatkan betapa besar Tuhan itu.

3.DOSA

Mazmur 66:18 mengatakan, “Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.”  Dengan kata lain, dosa yang kita sadari adalah penghalang bagi doa yang dijawab. Tidak seorangpun dari kita yang sempurna. Kita semua mungkin memiliki sesuatu dalam hidup kita yang tidak berkenan kepada Tuhan, tetapi itu mungkin tidak disengaja dan kita mungkin bahkan tidak menyadarinya.

Jika ada dosa yang tersembunyi di hati kita, kita tidak dapat berdoa dengan yakin bahwa Tuhan akan menjawab. Namun jika kita meminta DIA untuk menyatakan dosa yang tersembunyi  itu, Tuhan akan melakukannya. Ketika Tuhan menyatakan dosa kita, kita perlu menghentikan apa yang tengah kita lakukan dan bertobat. Kita perlu takut kepada DIA sehingga kita menanggapinya dengan serius. Jika tidak, doa-doa kita tidak akan didengar dan dijawab.

4.BERDOA DILUAR KEHENDAK TUHAN

Salah satu cara terbaik untuk memastikan kita berdoa dalam kehendak Tuhan adalah mendoakan Firman sebanyak mungkin. Yang saya maksud adalah kita perlu menggunakan ayat-ayat  Firman Tuhan untuk mendukung apa yang kita doakan.

Memang kita tidak akan menemukan ayat yang membahas semua kebutuhan atau keinginan kita secara rinci. Contoh, kita tidak akan menemukan ayat yang mengatakan untuk membeli mobil baru, tetapi kita akan menemukan ayat yang mengatakan Tuhan akan memenuhi semua kebutuhan kita.

Ketika berdoa sejalan dengan kehendak Tuhan, kita akan nebdapatkan apa yang kita minta, Kita mungkin harus menunggu karena pengaturan waktu Tuhan adalah bagian dari kehendakNya, tetapi itu pasti terjadi. Kita dapat mengatakan, “ Ini milikku. Aku mungkin belum melihatnya tetapi ini milikku, ini sedang dalam perjalanan.”

Saya yakin kita semua kadang-kadang meminta hal yang salah, tetapi Tuhan tahu hati kita. Saya percaya jika IA  tidak memberi apa yang kita minta, IA akan memberi sesuatu yang lebih baik, jika kita bersikap benar.

5.MOTIVASI YANG KELIRU

Yakobus 4:2 mengatakan, “ Atau kamu berdoa juga tetapi kamu tidak menerima apa-apa karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.”

Dalam doa, alasan kita berdoa jauh lebih penting dari pada kata-kata yang kita ucapkan. Tuhan melihat hati kita dan ketika IA melihat motif yang tidak tulus, IA tidak menjawab doa kita.

Memiliki hati yang murni dan benar-benar mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama selalu merupakan motif yang dapt diterima Tuhan. Keegoisan tidak dapat diterima, pembalasan tidak dapat diterima, manipulasi tidak dapat diterima, keangkuhan tidak dapat diterima. Semua yang egois dan tidak mengasihi adalah motif yang tidak dapat diterima Tuhan.

Kita perlu meminta Tuhan memurnikan hati kita secara teratur agar kita dapat berdoa dengan motif yang benar. Kita perlu dengan jujur menguji motif kita. Banyak doa saya berubah ketika saya menjadi lebih peka terhadap motif dibalik doa-doa saya. Memperhatikan motif kita mungkin menyakitkan, tetapi ini harus dilakukan jika kita benar-benar mau hidup di hadapan Tuhan dengan hati yang murni.

6.BIMBANG DAN TIDAK PERCAYA

Kita tahu bahwa iman kepada Tuhan adalah dasar bagi doa yang dijawab sehingga masuk akal jika bimbang dan tidak percaya adalah lawan dari iman, yang membuat doa kita tidak dijawab. Namun iman kita bukan tanpa perlawanan. Iblis akan menyerang pikiran kita dengan kebimbangan dan pertanyaan. Kita tidak boleh percaya kepada kebimbangan, kita harus meragukan kebimbangan kita dan percaya kepada Tuhan saja. Salah satu kunci untuk mengatasi kebimbangan dan ketidakpercayaan ada tertulis dalam Ibrani 12:2.

Seringkali bimbang dan tidak percaya dimulai ketika perhatian kita dialihkan dari janji-janji Tuhan. Kita mulai berpikir lebih banyak kepada masalah kita dan ini membuat iman kita menjadi lemah. Namun kita perlu melakukan apa yang Ibrani 12:2 katakan yaitu terus memandang kepada Yesus. Untuk menolak rasa bimbang dan agar tetap beriman kita harus memandang kepada Yesus, kepada kebaikanNya, kepada kesanggupanNya untuk menolong kita. Kita tidak menyangkal adanya masalah, tetapi kita menolak memberi perhatian berlebihan kepada masalah tersebut.

Rasul Yakobus menulis bahwa orang yang mendua hati tidak menerima apapun yang ia minta dari Tuhan karena ia tidak stabil dalam semua jalannya (Yak 1:6-8). Kita perlu memutuskan apa yang kita percayai dan pikiran kita tidak berubah ketika keadaan mulai goyah. Kita harus mengingat bahwa Yohanes 11:40  menjanjikan bahwa kita akan melihat kemuliaan Tuhan jika kita percaya.

7.KHAWATIR

Satu alasan lagi orang tidak mendapatkan jawaban doa adalah sesudah berdoa mereka khawatir. Filipi 4:6 mengatakan “Janganlah hendaknya kamu kwatir tentang apapun juga tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”

Kecemasan (kata lain untuk kekhawatiran) berarti menghabiskan hari ini sambil memikirkan hari esok atau menghabiskan hari ini dengan takut akan hari esok.

Ketika kita berdoa dan kemudian khawatir artinya kita tidak beriman kepada Tuhan. Kita tidak sepenuhnya menyerahkan beban atau kebutuhan kita kepadaNya. Kita ‘mengambilnya kembali’ dan mengolahnya dalam pikiran kita. Ketika kita bersikeras turun tangan dalam situasi yang kita doakan dan tidak mengijinkan Tuhan menangani sepenuhnya maka IA tidak mempunyai kebebasan untuk menjawab doa kita.

Kita mengatakan percaya kepada Tuhan tetapi kita  sudah punya rencana cadangan kalau-kalau Tuhan tidak menolong kita. Kekhawatiran adalah merenungkan masalah kita padahal kita diperintahkan Tuhan untuk merenungkan Firman-Nya siang dan malam, bukan masalah kita!

Lawan dari khawatir dan cemas adalah damai sejahtera. Jika kita mau hidup dalam damai sejahtera kita perlu belajar bagaimana menjalani hidup kita hari demi hari. Itulah yang dikatakan dalam Matius 6:34 agar jangan khawatir akan hari esok, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Dengan kata lain, Yesus mau mengatakan agar kita melewati hari ini dengan tidak khawatir tentang hari besok. Semua ‘hari ini’ mempunyai cukup masalah dan kita mempunyai cukup kasih karunia dan energi untuk mengatasi hari ini.

Seperti halnya setiap hari mempunyai masalahnya sendiri maka setiap hari juga mempunyai kasih karunianya sendiri. Tuhan tidak memberi kita kasih karunia hari ini untuk dipakai menjalani hari besok. Jadi kita harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kasih karunia yang kita peroleh hari ini. Tolaklah untuk merasa cemas tentang hari esok. Bertekadlah untuk menyerahkan masalah kita kepada Tuhan dan tidak khawatir tentang masalah kita.

8.TIDAK BERSYUKUR

Bersambung…

(disarikan dari The Power of Simple Prayer/Bab 12)

Doa Syafaat Penginjilan

 

Oleh: W. Jahnke
Dari Roma 3:10-19 kita mengetahui bahwa semua orang berada di bawah kuasa dosa, dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Firman ini dengan terus terang mengatakan bahwa semua manusia di bawah hukuman Tuhan, karena mereka sudah berbuat dosa (Roma 3:23). Dosa memisahkan manusia dari Tuhan (Yesaya 59:2-3). Tetapi TUHAN tidak membiarkan hal ini, tetapi mengirim Anak-Nya yang membayar untuk orang durhaka dalam dunia ini dengan darah-Nya (Roma 3:24). Berita ini harus disampaikan kepada mereka yang belum mengerti rahasia keselamatan Tuhan, dan ini merupakan tanggung jawab kita.

Selain pergi kepada mereka, doa syafaat mempunyai satu peranan yang ikut menentukan dalam menjangkau mereka yang terpisah dari Tuhan. Tokoh-tokoh Alkitab memberikan contoh kepada kita bagaimana mereka mendoakan bangsa dan suku bangsa yang sudah menyeleweng dari jalan yang benar seperti :

  • Musa (Mzm. 106:23), Samuel (1Sam. 12:23; 15,11; Mzm. 99:6), Yesaya 64, jawaban doanya di Yes. 65:1, Daniel 9, Nehemia 1:4-11; 9:1-37. Yesus dan Rasul Paulus pun banyak berdoa syafaat.

Doa syafaat buat suku-suku terabaikan merupakan satu keharusan buat seorang Kristen, tetapi bagaimana cara berdoa bersama buat penginjilan?

Vision
Perlu ada visi dan pengertian yang dalam tentang doa syafaat. Membaca banyak bagian dalam Alkitab tentang perlunya doa, akan membantu untuk menjadi seorang yang bisa terjun ke dalam doa syafaat. Apalagi dipelajari bagaimana dahsyatnya hukuman Allah atas mereka yang tidak selamat (“Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup” Ibrani 10:31 – dan banyak ayat lain di kitab-kitab nabi di Perjanjian Lama), kita akan dipenuhi dengan belas kasihan untuk mereka yang tidak mempunyai harapan. Firman Tuhan menjadi rangsangan untuk berdoa syafaat.

Janji-Janji Tuhan
“Bukalah mulutmu untuk orang yang bisu, untuk hak semua orang yang merana. Bukalah mulutmu, ambillah keputusan secara adil dan berikanlah kepada yang tertindas dan yang miskin hak mereka” (Amsal 31:8-9).

Suku-suku bangsa jauh dari Tuhan, tidak bisa membuka mulutnya dan menyebutkan nama Yesus, karena itu kita yang mengenal Yesus harus berseru buat mereka, supaya mereka dapat mendengar firman yang dapat menyelamatkan mereka dari berbagai ikatan. Mereka secara rohani merana dan tertindas, kita harus berseru kepada Tuhan, agar mereka diselamatkan (Roma 10:13).

Sebelum Yesus datang kembali, Injil Kerajaan harus diberitakan lebih dahulu kepada semua suku bangsa. Matius 24:14 menulis, “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Hanya lewat berita ini mereka mendapat kesempatan untuk bertobat. Kita mau memegahkan Yesus atas semua penduduk di antara suku-suku terabaikan di Indonesia. Yesus Kristus sudah mati untuk mereka semua, Ia sudah membayar dengan penuh, semua kuasa yang ada di antara mereka sudah dikalahkan oleh Yesus. Meskipun kita tidak mengetahui dengan rinci tentang sebagian suku-suku terabaikan, tetapi kalau kita meletakkan nama Tuhan atas mereka (seperti dahulu para imam di Bilangan 6:27), Tuhan akan mulai bekerja di tengah mereka, supaya mereka akan mengenal jalan keselamatan untuk mereka sendiri.

Langkah-langkah Praktis untuk Doa Syafaat
Perlu seorang pemimpin yang memiliki visi yang jelas untuk berdoa syafaat buat suku-suku terabaikan. Buatlah pokok doa tertulis, supaya waktu tidak habis untuk penjelasan yang terlalu panjang. Sangat menolong, kalau semua peserta doa mempunyai pokok doa di tangannya. Sambil berdoa mereka dapat membacanya.

Tempatnya bisa di kantor, di sekolah/kampus, di rumah antara tetangga, gedung gereja, di luar di bawah pohon dll.

Waktu: Bisa dipakai waktu luang di kantor atau sekolah/kampus, para tetangga bisa bertemu sebelum pergi ke tempat kerja, siang hari pada waktu istirahat, atau malam hari, bisa singkat saja atau dua tiga jam lamanya.

Apabila waktu doa agak lama, perlu bahan pokok doa lebih banyak. Jika tidak, para pendoa tidak tahu lagi mau mendoakan apa. Akan lebih baik kalau dibuat beberapa sesi, di mana setiap sesi dengan pokok doa tersendiri. Sesudah 15-20 menit, pemimpin mengangkat suaranya sebagai tanda sesi ini sudah selesai, sesudah itu ia mengumumkan bagian pokok doa berikutnya yang sudah ada di tangan para peserta. Dengan demikian, tidak perlu ada penjelasan panjang lebar, sehingga mereka dapat langsung berdoa lagi. Lewat cara ini akan lebih menghemat waktu!

Untuk doa dalam Persekutuan Doa (PD), kalau kelompok cukup besar, lebih baik dibuat beberapa kelompok kecil yang duduk berdekatan (2-4 orang) dan mendoakan pokok doa dengan setengah suara secara bergiliran. Dalam PD tidak perlu panjang lebar Pendalaman Alkitab (PA) dan nyanyian, cukup beberapa ayat Firman Tuhan sebagai janji dan rangsangan dalam doa syafaat. Biarlah doa merupakan bagian yang paling penting dan paling utama.

Supaya doa syafaat sesuai kebutuhan, jalinlah hubungan dengan para pekerja misi di garis depan, dengan demikian para pendoa mendengar apa yang perlu didoakan. Cari juga informasi dari koran dan majalah yang sering membawa berita dari daerah, suku bangsa, dan dari banyak negara.

Bertekunlah dalam doa. Dalam doa syafaat penginjilan, seringkali hasilnya tidak kelihatan dalam waktu singkat. Diperlukan ketekunan sampai benteng Iblis dibongkar (1Tes. 5:17; Rm. 12:12). Berdoalah secara terus-menerus sampai ada hasil yang nampak (Luk. 18:1-8), lihat Abraham (Rm. 4:18-21). Di ruang doa dan rumah sendiri pasanglah peta-peta dunia dan daerah-daerah, gambar-gambar dari suku yang sudah diadopsi dan pokok doa singkat, supaya kapan saja melihatnya kita diingatkan kembali.

Apa yang Menjadi Halangan untuk Terjun Dalam Doa Syafaat?

TIDAK ADA WAKTU

Gunakanlah waktu dengan bijaksana! Firman Tuhan di Efesus 5:16, “pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Kemudian di Mazmur, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” (Mzm. 90:12).

Pengalaman saya, kalau mengundang orang Kristen untuk menghadiri persekutuan doa, seringkali mendapat jawaban, “Saya tidak ada waktu!” Sebenarnya jawaban ini tidak tepat, karena tidak ada orang yang tidak mempunyai waktu. Semua orang mendapat setiap hari 24 jam, tidak ada yang lebih dan juga tidak ada yang kurang daripada itu. Yang menjadi masalah, bagaimana 24 jam dibagi dengan sekian tugas dan tuntutan yang ada. Ada sekian jam di mana orang lain yang menentukan buat kita, dan ada sekian jam di mana kita bisa mengatur sendiri dengan bebas.

Yang menjadi pokok adalah prioritas yang diberikan pada sekian tugas dan tuntutan yang ada. Saya mempunyai kesan, doa syafaat sering mendapat prioritas yang paling bawah. Tanggapan orang seringkali adalah, “Saya mempunyai banyak tugas, ada acara lain dan sebagainya.” Kalau semua yang lain sudah selesai dan masih ada waktu tertinggal, baru orang ini siap untuk mengambil bagian dalam doa syafaat. Tetapi biasanya tidak ada waktu yang tertinggal, dengan demikian, persekutuan doa, apalagi doa syafaat untuk penginjilan tidak ramai dikunjungi. Secara praktis ini berarti seolah-olah orang mau berkata, “Yang lain lebih penting dari pada doa.” Meskipun secara langsung tidak berani mengungkapkan ini.

Kalau kita mengatakan, “Saya sibuk, karena itu tidak ada waktu tertinggal untuk berdoa,” ini berarti kita lebih sibuk daripada yang Tuhan perintahkan kepada kita, dengan kata lain, kita melibatkan diri dengan tugas yang tidak dipercayakan-Nya kepada kita. Tidak mungkin Tuhan memperkerjakan seorang Kristen sedemikian rupa, supaya tidak ada lagi waktu untuk berdoa.

KURANG ADA INFORMASI

Kita tidak bisa mendoakan sesuatu yang kita tidak mengetahuinya. Paulus bisa berdoa untuk kota Kolose dan daerah lain yang ia tidak kenal, karena ia mendapat informasi dari situ (Kol. 1:9; 4:12), dan segera sesudah Paulus mendapat informasi ia langsung terjun dalam doa syafaat (Kol. 2:1-3). Pada masa kini sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mendapat informasi, yang penting, apakah si pendoa mau mencari informasi. Berbagai lembaga misi yang ada merupakan salah satu sumber informasi buat penginjilan di antara suku-suku terabaikan. Dalam surat kabar, majalah umum, perpustakaan dan korespondensi juga terdapat berbagai informasi yang dapat menjadi pokok doa agar orang setia dalam berdoa syafaat.

KEROHANIAN PUDAR/SEGAN BERDOA

Ini merupakan masalah utama, kasih pertama sudah hilang. Perintah di Mazmur 105:4, “Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!” merupakan satu tugas yang menjadi berat, di mana kepedulian terhadap nasib kekal orang lain sudah hilang. Di sini “dekat dengan Tuhan” harus dipulihkan kembali lebih dahulu, baru seorang Kristen dapat terjun dalam pelayanan doa syafaat.

TIDAK DIPROGRAMKAN

Kalau waktu dan kesempatan untuk berdoa syafaat tidak dijadwalkan, maka tidak akan pernah ada waktu, karena telah terpakai untuk mengerjakan hal lain. Karena banyak orang Kristen hidup tanpa program, maka mereka juga jarang berdoa secara intensif; jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan lewat begitu saja.

Seringkali dalam persekutuan yang dinamakan persekutuan doa, waktu dihabiskan dengan banyak cerita, nyanyian panjang yang melelahkan dll, sesudah itu hanya sedikit waktu tertinggal sehingga gairah orang untuk berdoa sudah hilang. Yang paling utama dalam persekutuan doa adalah doa syafaat. Kuasa Iblis mengganggu, karena ia tidak senang kalau orang Kristen berdoa syafaat. Kalau ada perasaan tidak mau berdoa, justru harus berdoa, karena perasaan ini merupakan serangan Iblis. Dalam nama Tuhan semua gangguan dan serangan Iblis harus dilawan, darah Yesus lebih kuat.

Bagaimana Respons Kita?

Mari kita menjadi sama dengan pengintai di Yesaya 62:6-7,

  • “Di atas tembok-tembok, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.”

Yerusalem melambangkan jemaat yang beranggotakan dari semua suku di seluruh bumi. Tugas kita di Mazmur 105:1, “Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya,” dan Mazmur 96:3, “Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa- bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa.”

Kita mendapat satu hak istimewa untuk melihat penggenapan dari Mazmur 72:19, ” Dan terpujilah kiranya namaNya yang mulia selama-lamanya, dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi. Amin, ya amin.”

“And blessed be His glorious name forever! And let the whole world be filled with His glory . Amen and Amen.” (Psalm 72:19).

(sumber:pendoablogspot)

Kuasa Doa Yang Membawa Ke Next Level

Oleh: Indri Gautama

Saya akan membagikan 8 kunci hikmat yang harus Anda pegang mengenai pentingnya syafaat dalam kehidupan kita:

1. Kecantikan, talenta, kebajikan, kemurahan Tuhan tidak cukup untuk membuat tugas yang Tuhan berikan tercapai dalam hidup Anda.

Mari kita belajar dari Ester, perempuan tercantik di seantero 127 propinsi se-Asia Afrika. Dia mengetahui bahwa pada saat menemui suaminya–raja Ahasyweros–kecantikannya tidak bisa mengubah suaminya untuk membatalkan hukum peraturan yang berkata bahwa untuk menghadap raja tanpa raja mengangkat tongkatnya terlebih dahulu akan dihukum mati.

Ester mengundang seluruh isi istananya dan meminta Mordekhai sepupunya yang jauh lebih tua untuk berdoa syafaat dan berpuasa kepada Tuhan. Setelah mereka semuanya bersyafaat dan berpuasa, Tuhan turun tangan dan mengubah hati suaminya. Kemurahaan dari Allah dapat mengubah peraturan pemerintahan. “Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.” – Ester 4:16. Hanya orang yang tahu kuasa bersyafaat bisa berkata seperti itu.

2. Hanya doa syafaat akan menghasilkan sesuatu. Koneksi tidak menghasilkan apa-apa.

Ester tahu jika ia hanya mengandalkan statusnya sebagai ratu dari raja Ahasyweros, Ester tidak bisa mengubah keputusan raja. Hanya syafaat yang bisa menghasilkan apa yang Ester mau terjadi bagi bangsa Israel di negara itu dan bukan karena koneksi Ester sebagai isteri dari raja Ahasyweros. Hukum berkata siapapun juga yang berani menghadap raja tanpa dipanggil oleh raja akan dihukum mati walaupun isteri sendiri.

3. Doa syafaat bukanlah pengganti kerja keras dan produktifitas.
“Intercession is not a substitute for labour and productivity.” Jika Anda bersyafaat, bukan berarti Anda boleh tidak bekerja. Tidak! Anda harus tetap bekerja keras, tetapi syafaat membuat segala upaya Anda produktif.

4. Doa syafaat bukan undangan untuk menjadi sia-sia dan bermalas-malasan.
“Intercession is not an invitation to idleness nor sluggishness.” Pendoa syafaat bisa menggoncangkan sorga dan membuat pintu sorga terbuka.

5. Janganlah sekali-kali berdoa syafaat untuk sesuatu yang Anda ragukan.

“Never intercede for anything that you doubt.” Anda harus berdoa dengan percaya bahwa doa Anda akan dijawab karena Anda berdoa sesuai kehendak Allah. 1 Yohanes 5:14-15 – “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya”.

6. Belajar menghormati pendoa syafaat yang sudah Allah tunjukkan dan hubungkan dengan Anda.

“Learn to respect the intercessors God has already link to you.” Di mana dua atau tiga orang sepakat berdoa, Yesus akan bekerja seperti dikatakan di Matius 18:19: “Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga”. Allah selalu terlibat dalam syafaat.

7. Beritahukan pokok-pokok doa kepada para pendoa syafaat Anda agar mereka memiliki arah dalam berdoa.

Anda harus menjaga supaya para pendoa syafaat yang berdoa untuk Anda selalu menerima informasi mengenai apa yang Tuhan mau kerjakan.
Filipi 4:6 – “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”

Yakobus 5:14-15 – “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni”. Doa sepakat bersama-sama sangat besar kuasanya.

8. Sewaktu Anda mendoakan kehendak Allah, keyakinan dan iman mudah sekali untuk timbul.

Mengenai syafaat, dapat disimpulkan bahwa tugas dari Tuhan membutuhkan keterlibatan Tuhan sendiri. “Your assignment requires God.” Pendoa syafaat kita dapat berdoa dengan luar biasa jika kita mengijinkan mereka terlibat dalam pokok-pokok doa kita sehingga kemurahan Allah akan mengalir dalam kehidupan kita. Jadi jika Anda benar-benar menghormati pendoa syafaat dan doa syafaat, Anda akan melihat hasil yang sangat dramatis yang belum pernah Anda alami sepanjang hidup.

Seperti Ester mengalami hal yang sangat dramatis ketika satu bangsa, yaitu bangsa Israel diselamatkan; demikian juga Hana mengalami hal dramatis ketika melahirkan Samuel, seorang nabi terbesar yang paling ditakuti di seluruh Israel, seorang nabi yang membawa kebangunan rohani se-Israel.

Doa adalah nafas orang Kristen, sorga tidak bisa bekerja sampai doa dideklarasikan di udara, doa adalah jantung Tuhan, doa menggoncangkan kerajaan musuh. Doa membuat yang mustahil menjadi tidak mustahil, doa menggoncangkan kerajaan Allah.

(sumber: sahabatsurgawi)

Gelombang Baru Allah Akan Doa

Oleh: Suzette Hattingh

Doa syafaat merupakan pelayanan yang mendukung, bukan untuk mengontrol atau memaksa para pendeta dengan cara pendoa sendiri. Namun doa syafaat berkuasa untuk mempersiapkan jalan bagi manifestasi kemuliaan Allah untuk mengubah hidup dan memberi dampak pada kota dan bangsa.

Allah adalah Tuhan dengan berbagai keragaman. Bagi beberapa orang, IA bagaikan angin sepoi-sepoi, sementara bagi orang lain , IA bagaikan badai besar dan doa mereka akan melepaskan cahaya dan petir dan gempa bumi rohani (Wahyu 8:5). Bagi yang lain lagi, IA bagaikan ‘bau harum dari penyembahan dan doa’ dan bagi lainnya, IA bagikan sebuah kapal perang yang masuk untuk mempersiapkan jalan dan untuk membuka alam roh.

Bagian yang paling penting adalah bahwa setiap orang mengetahui dan membanjiri dengan apapun yang telah Tuhan panggil bagi mereka untuk dilakukan. Saya misalnya, saya bagaikan kapal perang yang dikirim Tuhan ke tempat-tempat yang membutuhkan pembukaan alam roh dengan puasa dan doa, peperangan dan pernyataan yang kuat.

Doa anda itulah yang membuat perbedaan. Kuasanya tidak tergantung pada berapa lama, berapa dekat atau dengan usaha apa anda berdoa. Kuasa itu dalam nama Yesus. Jangan pernah lupa surga menyerbu bumi melalui anda dan saya, tidak peduli seberapa kecilnya doa anda, seberapa tidak berartinya doa anda yang tampak di mata manusia.

Lihatlah contoh yang kuat dari Yosua yang pergi berperang atas perintah Musa (Kel 17:8-13) sementara Musa sendiri dengan harun dan Hur pergi ke puncak gunung. Seluruh pasukan berperang di dunia nyata dan akan mengalami kekalahan atau kemenangan dengan perantaraan tiga orang yang berada di puncak gunung. Wow, Yosua berurusan dengan peperangan nyata dan Musa berhadapan dengan peperangan rohani. Satu pihak tidak bisa menang tanpa yang lain.

Tetapi kemudian doa syafaat bukanlah tujuan itu sendiri, tetapi merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Dan tujuan itu adalah dampak dari doa itu sendiri seperti terjadinya kebangkitan rohani, gelombang rohani yang baru, transformasi negeri. Oleh karena itu setiap orang adalah penting, besar atau kecil, tua atau muda, sebab Kristus yang di dalam kita membuat pengharapan akan kemuliaan Tuhan membuat perbedaan tersebut.

Terlalu lama kita mempunyai pikiran bahwa kita hanya merasa penting jika kita mempunyai posisi (jabatan), mempunyai sekelompok orang untuk dipimpin  atau mempunyai gelar. Betapa kelirunya. Apakah kita benar-benar percaya bahwa Tuhan sedang mencari gelar aau posisi anda? Tuhan mengejar hati anda. Bukankah IA mengatakan, “dimana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu” ?

Menjadi bagian dari gerakan doa berarti bahwa anda pertama-tama mendedikasikan diri anda, memberi diri anda dan kemudian menangkap orang lain, mungkin seorang teman dengan siapa anda berdoa setiap minggu. Atau kelompok doa yang mendedikasikan dirinya untuk puasa dan berdoa syafaat yang diarahkan. Bagaimana anda dan suami/istri anda menjadi satu unit doa, bukankah anda tahu mengapa setan berusaha untuk menghancurkan perkawinan? Karena setan tahu bahwa ketika seorang suami dan istrinya berdoa bersama-sama, maka Tuhan menurunkan berkat (Mzm 133:3).

Sebuah gerakan doa dimulai dengan satu orang, ANDA! Kemudia berdampak kepada orang di sekitar anda dan mulai berdoa dengan orang lain, terlepas berapa usia, sikap dan posisi mereka secara teologis. Satu dapat menjadi dua dan kemudian menjadi banyak orang. Ini akan menjadi kehidupan doa anda yang akan mengilhami orang lain sehingga anda menghidupi apa yang anda khotbahkan dan mengkhotbahkan apa yang anda hidupi.

Tunjukkan kepada orang lain apa artinya berdoa dan mereka akan mendambakan untuk memiliki apa yang anda miliki. Tetapi itu berarti bahwa pertama-tama anda harus membuat jalan dan menghabiskan waktu dengan Tuhan sehingga IA akan membawa orang lain kepada jalan anda. Anda dan Roh Kudus memengaruhi orang-orang di sekitar anda satu per satu dimana satu akan menjadi dua dan dua akan segera menjadi banyak!

Bagi saya sesuatu yang baru berarti ‘kita belum pernah melihat sebelumnya’. Maksudnya,  harus memiliki identitas baru, dimensi baru dan membawa dampak baru, sesuatu yang segar yang tidak diketahui dan tidak dikendalikan oleh manusia. Ini adalah gelombang Allah yang mungkin bisa jadi menentang cara atau pola keagamaan  yang sudah ada selama ini. Jelasnya, gelombang rohani baru tersebut tidak akan datang tepat seperti apa yang kita pikirkan.

 

(disadur dari buku God’s New Wave to You/Metanoia/Bab 5)

 

 

 

 

 

Keajaiban Allah karena Doa (1)

Oleh: Philip Mantofa

Sebuah kebangunan rohani sejati selalu dimulai dari doa. Setiap air mata pertobatan dan perubahan hidup yang terjadi merupakan tuaian dari air mata seorang pendoa yang berseru bagi jiwa mereka.

Bagaimanakah seharusnya kita berdoa yang menggerakkan sorga?

1.Menyerahkan Hak hak Pribadi

Berbicara mengenai kuasa doa, ada satu harga yang harus dibayar, yaitu penyerahan total. Jika kita terlalu erat mempertahankan hak-hak pribadi kita tentu hati kita tidak akan siap untuk sungguh-sungguh berdoa bagi keselamatan orang lain. Selama hati kita bersembunyi di zona nyaman kita maka doa  kita akan berputar-putar di area kepentingan pribadi.

Setiap hak pribadi yang kita serahkan kepada Tuhan akan membuat doa kita menjadi kuat sebab sorga hanya tergerakkan oleh manusia yang tidak mengasihi dirinya. Ingat doa Tuhan Yesus di Getsemani. Ketika sorga memanggil kita untuk berdoa maka harta benda, kekayaan, kedudukan dan kekuasaan tidak akan pernah bisa mengisi kekosongan di dalam batin kita. Kekosongan itu hanya terpenuhi jika beban doa yang Tuhan taruh di hati kita dijawab dengan cara yang ajaib.

2.Menyerahkan Kekuatiran

Panggilan untuk berdoa adalah panggilan tertinggi sebab bersyafaat bagi orang lain adalah hal yang paling menyentuh hati Bapa. Dibutuhkan lebih dari sekedar penyerahan total untuk menggerakkan sorga, kitapun harus menyerahkan segala kekuatiran kita. Mungkin inilah salah satu hal yang paling sulit untuk kita serahkan kepada Tuhan. Namun pembentukan Kristus belum dikatakan sempurna sebelum kita menyerahkan kekuatiran akan masa depan kita kepadaNya.

Sekarang posisi doa berubah dari seorang yang memohon dan meminta-minta menjadi seorang ahli waris janji Tuhan yang menaruh keyakinan kepada Tuhan yang lebih besar dari dirinya. Kita tidak ragu lagi setelah usai berdoa. Kita tukarkan kekuatiran kita dengan sesuatu yang lebih besar yaitu iman!

Mengapa tidak semua gereja mengalami kebangunan rohani? Beberapa justru stagnasi di saat Tuhan sedang bergerak di mana-mana. apakah itu berarti Tuhan sengaja memilih untuk bergerak di gereja yang satu dan meninggalkan gereja yang lain? Sama sekali tidak! Tuhan ada di setiap gereja dan IA bekerja melalui siapa saja. Lalu mengapa masih tetap ada perbedaan yang menonjol? Jawabnya, karena anda lupa mengontrakkan air mata anda kepada Tuhan.

“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.” (Mazmur 126:5-6).

Itulah yang Tuhan minta kepada saya sejak awal pelayanan saya, ketika saya hanya sendirian dengan Tuhan. Tiba-tiba saja IA meminta suatu hal yang menurut saya agak janggal. IA bertanya kepada saya, “Philip, maukah engkau mengontrakkan air matamu untuk gerejaKU?” Saya bertanya kepada Tuhan mengapa IA ingin saya mengontrakkan air mata saya, IA menjawab, “Untuk benih kebangunan rohani.” Tiba-tiba saya teringat akan sebuah ayat firman Tuhan yang tertulis di Mazmur 126:5-6.

Sejak saat itu, Tuhan memakai air mata saya. Saya mulai menangisi jiwa-jiwa selama berjam-jam, hampir setiap malam, sekalipun melelahkan bagi tubuh saya. Sekarang saya menuai apa yang saya tabur dengan air mata saya dalam doa. Tuhan memilih air mata saya sebagai benih kebangunan rohani,sekarang adalah giliran anda!

 

(sumber:God’s New Wave to You/Metanoia/chapter 4)